Udah jam 00.34 WIB tapi masih belum kepikiran buat tidur, so saya posting lagi deh disini...
Sempet keinget waktu baca data-data lama di folder SBM, ada file tugas management practice dan di ending tulisan itu ada tagline berbunyi “Fulfil My Dream with My Contribution in Professionalism.”
Ngebacanya kok saya jadi senyum-senyum sendiri yah, ga kebayang aja gitu waktu itu bisa mikir buat kalimat kaya gitu (ga peduli deh ama grammar, saya tipe orang yang seneng ceplas ceplos pake bahasa inggris tanpa mikirin grammar).
Saya coba mendefinisikan kembali maksud dari tulisan saya tersebut dan menyadari bahwa maksud dari kalimat tersebut sudah saya terapkan di dua kegiatan.
Yang pertama adalah waktu Oddisey SBM-ITB tahun 2007, disitu saya ikut berkontribusi secara professional sebagai salah satu cast player di drama berjudul "Tyarto Chaos". Professionalism dituntut banget agar kelancaran penyelenggaraan acara dapat tercapai. Pada akhirnya rasa letih akan terbayar dengan kesuksesan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Lalu, yang kedua adalah ketika saya bekerja sama dengan teman saya yang bernama Rahen, dia selaku CEO sebuah event organizer bernama Rockafella Entertainment, mengajak saya untuk ikut bergabung dan membantu menjadi Director of Administration and General Affair.
Secara professional, saya dapat dikatakan gagal dan kurang berkontribusi dengan maksimal, dikarenakan time management yang saya miliki sangat buruk hingga pada akhirnya saya lebih memilih keluar dari EO tersebut dan berkonsentrasi penuh pada perkuliahan saya.
Terlepas dari hal-hal tersebut, secara sadar atau tidak, kita sudah menjalani kehidupan ini secara professional, di berbagai bidang dan di berbagai kesempatan.
Contohnya, ketika bangun tidur lalu kita membereskan tempat tidur, kemudian langsung menuju kamar mandi, apabila kita menjalaninya secara rutin dan tertata maka dapat dikatakan kita "professional sejak bangun hingga mandi".
Agak asal sih kesimpulan yang saya buat, tapi percaya atau tidak, professionalism udah jadi bakat bagi sebagian orang. Yang jadi masalah adalah bagaimana cara tiap-tiap orang dalam menanggapi tindakan yang dilakukannya.
So, sudahkah anda menjadi seorang professional??
Sempet keinget waktu baca data-data lama di folder SBM, ada file tugas management practice dan di ending tulisan itu ada tagline berbunyi “Fulfil My Dream with My Contribution in Professionalism.”
Ngebacanya kok saya jadi senyum-senyum sendiri yah, ga kebayang aja gitu waktu itu bisa mikir buat kalimat kaya gitu (ga peduli deh ama grammar, saya tipe orang yang seneng ceplas ceplos pake bahasa inggris tanpa mikirin grammar).
Saya coba mendefinisikan kembali maksud dari tulisan saya tersebut dan menyadari bahwa maksud dari kalimat tersebut sudah saya terapkan di dua kegiatan.
Yang pertama adalah waktu Oddisey SBM-ITB tahun 2007, disitu saya ikut berkontribusi secara professional sebagai salah satu cast player di drama berjudul "Tyarto Chaos". Professionalism dituntut banget agar kelancaran penyelenggaraan acara dapat tercapai. Pada akhirnya rasa letih akan terbayar dengan kesuksesan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Lalu, yang kedua adalah ketika saya bekerja sama dengan teman saya yang bernama Rahen, dia selaku CEO sebuah event organizer bernama Rockafella Entertainment, mengajak saya untuk ikut bergabung dan membantu menjadi Director of Administration and General Affair.
Secara professional, saya dapat dikatakan gagal dan kurang berkontribusi dengan maksimal, dikarenakan time management yang saya miliki sangat buruk hingga pada akhirnya saya lebih memilih keluar dari EO tersebut dan berkonsentrasi penuh pada perkuliahan saya.
Terlepas dari hal-hal tersebut, secara sadar atau tidak, kita sudah menjalani kehidupan ini secara professional, di berbagai bidang dan di berbagai kesempatan.
Contohnya, ketika bangun tidur lalu kita membereskan tempat tidur, kemudian langsung menuju kamar mandi, apabila kita menjalaninya secara rutin dan tertata maka dapat dikatakan kita "professional sejak bangun hingga mandi".
Agak asal sih kesimpulan yang saya buat, tapi percaya atau tidak, professionalism udah jadi bakat bagi sebagian orang. Yang jadi masalah adalah bagaimana cara tiap-tiap orang dalam menanggapi tindakan yang dilakukannya.
So, sudahkah anda menjadi seorang professional??
.jpg)
